Panduan » Membeli Rumah » Berbagai Metode Pembayaran Untuk Pembelian Rumah

Berbagai Metode Pembayaran Untuk Pembelian Rumah

Berbagai Metode Pembayaran Untuk Pembelian Rumah
Daftar Isi

Harga rumah yang tinggi sering kali menjadi penyebab utama orang mengurungkan niat memiliki hunian. Inilah mengapa penting mengetahui metode untuk pembelian rumah terlebih dahulu. 

Berbekal informasi tersebut, Anda bisa mempertimbangkan metode paling tepat dengan kondisi keuangan. Cara tersebut efektif untuk merencanakan keuangan jangka panjang dan meminimalisasi terjadinya kegagalan pembayaran. 

Apa saja metode pembayaran saat beli rumah?

Kalau Anda ingin memiliki rumah idaman, berikut sejumlah metode pembayaran hunian beserta keuntungannya yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. 

Metode KPR 

Tak dapat dimungkiri bahwa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tercatat sebagai metode pembayaran paling banyak digunakan saat ini. KPR merupakan fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah untuk membeli atau renovasi rumah. 

KPR memungkinkan Anda membeli rumah dengan cicilan setiap bulan selama jangka waktu tertentu. Namun, perlu diingat bahwa setiap bank memiliki aturan yang berbeda mengenai hal tersebut.

Secara garis besar, KPR terdiri dari dua jenis, yakni KPR Subsidi dan KPR Non Subsidi. KPR Subsidi diperuntukan bagi masyarakat golongan ekonomi ke bawah. Kredit jenis ini diatur pemerintah sehingga hanya orang tertentu yang bisa menikmatinya.

KPR Non Subsidi merupakan metode untuk pembelian rumah yang bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Ketentuan KPR Nonsubsidi ditetapkan oleh pihak bank sehingga besaran kredit dan suku bunga akan disesuaikan dengan kebijakan yang berlaku.

Keuntungan KPR

Adapun keuntungan pembayaran rumah menggunakan metode KPR, sebagai berikut.

1. Tenor panjang

Umumnya, tenor yang tersedia mulai dari 5 sampai 30 tahun. Sangat cocok bagi Anda yang ingin memiliki rumah tanpa harus menunggu tabungan terkumpul. Namun, perlu diingat bahwa mengambil KPR sama artinya memberi Anda kewajiban pembayaran angsuran.

Makin lama tenor yang dipilih, makin besar bunga pinjaman. Alangkah bijak apabila Anda menyesuaikan cicilan dengan kondisi keuangan. Pastikan Anda menyisakan minimal 50% uang setelah dikurangi cicilan bulanan. 

2. Cicilan rendah

Cicilan rumah menggunakan metode KPR tergolong rendah, terutama bagi Anda yang diperbolehkan membeli rumah bersubsidi. Makin besar DP atau uang muka, makin ringan cicilan bulanan yang harus Anda bayar hingga jangka waktu yang disepakati.

Disarankan untuk menyisakan 10 hingga 20% penghasilan setiap bulan untuk ditabung sebagai DP pembelian rumah. Kalau memiliki tanah atau kavling pribadi, Anda juga bisa mengajukan KPR cicilan rendah. 

3. Premi asuransi KPR lebih murah

Ketika mengambil rumah dengan pembayaran KPR, Anda akan diikutsertakan dalam program KPR asuransi jiwa dan kebakaran. Asuransi ini dapat meminimalisasi risiko dan melindungi Anda dari hal yang tak diinginkan. 

Baca Juga:  Penting, Ini 3 Tips Seleksi Lokasi Perumahan

Umumnya, besaran biaya asuransi jiwa adalah sekitar 1% dari total pinjaman. Biaya asuransi kebakaran bervariasi, mulai dari 0.2 hingga 5%. Biaya tersebut hanya dikenakan satu kali pada saat bank menyetujui pengajuan KPR.

4. Risiko kecil

Metode pembelian rumah KPR memiliki risiko kecil. Pasalnya, sebelum bank menyetujui pengajuan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan analisis data melalui SLIK OJK. Lantaran mengetahui pemasukan Anda, bank akan menyesuaikan plafon pinjaman untuk meminimalisasi risiko gagal bayar. 

Prosedur KPR

Secara umum, ini adalah prosedur pengajuan KPR. Akan tetapi, secara khusus, masing-masing bank punya prosedur KPR yang berbeda-beda, sehingga Anda perlu mengecek langsung ke bank pilihan Anda.

Berikut persyaratan yang harus Anda penuhi sebelum mengurus KPR.

  • Merupakan WNI dengan usia minimal 21 tahun dan maksimal 65 tahun (pengusaha atau profesional) atau 55 tahun (karyawan) ketika jatuh tempo.
  • Memiliki penghasilan rutin setiap bulan.
  • Telah bekerja minimal selama 2 tahun atau memiliki usaha minimal 3 tahun.

Anda juga harus mempersiapkan sejumlah dokumen berikut:

  • aplikasi permohonan KPR yang telah diisi
  • fotokopi KTP suami atau istri bagi yang telah menikah
  • fotokopi Perjanjian Pranikah, Akta Nikah, Akta Cerai, atau Akta Kematian
  • fotokopi NPWP pribadi
  • Surat Keterangan Kerja, Surat Izin Praktik, atau fotokopi dokumen legalitas usaha
  • slip gaji atau keterangan penghasilan
  • fotokopi tabungan atau rekening koran dalam 3 bulan terakhir
  • surat pemesanan untuk hunian baru atau sertifikat, denah bangunan, IMB, PBB, dan AJB untuk rumah seken

Setelah memenuhi seluruh syarat dan dokumen di atas, bank akan melakukan survei, pengecekan profil, kalkulasi kredit, dan menyusun penawaran. Apabila menyetujui plafon yang ditawarkan bank, Anda akan diminta mengurus dokumen dan melakukan akad kredit.

Metode hard cash 

Hard cash adalah metode untuk pembelian rumah yang dilakukan dengan pembayaran tunai langsung. Berbeda dengan KPR yang wajib membayar cicilan bulanan, hard cash mengharuskan Anda melunasi pembayaran dalam waktu satu bulan setelah kesepakatan.  

Keuntungan hard cash

Metode pembayaran hard cash sangat direkomendasikan bagi Anda yang memiliki tabungan dalam jumlah besar. Adapun keuntungan yang akan Anda dapatkan apabila membayar pembelian rumah menggunakan metode hard cash, di antaranya:

1. Tidak ada utang

Lantaran dibayar secara tunai, Anda tidak akan memiliki utang dalam jangka panjang layaknya menggunakan KPR. Otomatis, penghasilan Anda tidak akan dipotong setiap bulannya. Anda pun tak perlu pusing memikirkan cicilan setiap mendekati jatuh tempo dan cemas ketika terjadi fluktuasi suku bunga pinjaman. 

Baca Juga:  Apa Saja Syarat Pembelian Rumah Secara KPR?

2. Harga rumah lebih murah 

Ketika membeli rumah dengan metode hard cash, Anda hanya membayar harga rumah tanpa bunga. Jika dihitung, tentunya harga rumah tersebut lebih murah dibandingkan KPR. 

3. Mendapat potongan harga 

Biasanya developer akan memberikan potongan harga khusus bagi pembeli yang membayar secara hard cash, mulai dari 10 hingga 15%.

4. Proses pembelian cepat

Proses membeli rumah dengan hard cash lebih cepat. Anda tak perlu menghabiskan waktu untuk melengkapi dokumen pengajuan kredit dan menunggu persetujuan bank. Membayar rumah secara tunai menghemat waktu dan tenaga.

5. Rumah bisa dijadikan jaminan kredit

Apabila membutuhkan uang dalam keadaan mendesak atau ingin memperluas cakupan bisnis, Anda bisa menjaminkan rumah untuk mendapatkan pinjaman bank. 

Prosedur hard cash

Sebelum melakukan akad, Anda bisa mencari informasi lebih dulu mengenai hunian yang dijual melalui website atau mengunjungi pameran properti. Setelah menemukan unit sesuai kriteria Anda, datangi kantor pemasaran atau hubungi pihak penjual.

Adapun prosedur yang umum dilakukan dalam pembelian rumah tunai, sebagai berikut.

1. Membayar uang tanda jadi/booking fee 

Uang tanda jadi atau booking fee merupakan biaya yang harus dibayar kepada penjual atau developer sebagai tanda sepakat melakukan transaksi properti. Membayar booking fee artinya Anda telah berkomitmen untuk membeli rumah. 

Umumnya, jumlah booking fee hanya beberapa persen dari total harga hunian atau tergantung kesepakatan penjual dan pembeli, biasanya antara 5 sampai 20 juta rupiah, tergantung harga rumah. Uang tanda jadi ini akan menjadi milik penjual apabila Anda membatalkan pembelian rumah secara sepihak.

2. Membayar pelunasan harga rumah

Setelah booking fee dibayarkan, Anda tentu harus melunasi sisa harga rumahnya dikurangi booking fee yang sudah dibayarkan. Di titik ini, Anda dan penjual bisa mempersiapkan proses transaksi secara legal, yaitu menentukan di mana notaris/PPAT untuk melakukan proses tanda tangan AJB.

3. Penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)

Terakhir, untuk mendapatkan pengesahan di mata hukum, Anda dan penjual akan sama-sama menandatangani Akta Jual Beli (AJB), biasanya dilakukan di kantor notaris/PPAT.

Mendapatkan dokumen penting

Apabila membeli rumah siap huni, pihak penjual akan memberikan sejumlah dokumen penting setelah pelunasan. Dokumen yang dimaksud, yakni Akta Jual Beli (AJB), Sertifikat Hak Milik (SHM), dan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). 

Jika Anda membeli rumah yang belum siap huni, dokumen tersebut akan diberikan setelah rumah selesai dibangun dan telah melunasi pembayaran. 

Metode cash bertahap

Cash bertahap adalah metode untuk pembelian rumah dengan cara mencicil selama jangka waktu sesuai kesepakatan. Berbeda dengan KPR, cicilan metode cash bertahap langsung dibayarkan kepada penjual atau developer. 

Baca Juga:  Simak 9 Tips Beli Rumah Kedua untuk Investasi

Selama Anda belum melunasi pembayaran, developer masih berstatus sebagai pemilik sah properti tersebut. Apabila Anda tertarik dengan metode ini, pastikan untuk memilih developer yang menawarkan pembiayaan pembelian rumah secara bertahap.

Keuntungan cash bertahap

Adapun keuntungan memilih pembayaran metode cash bertahap, antara lain:

1. Tidak terikat bunga bank

Cash bertahap bukanlah produk perbankan. Lantaran proyek developer, pembayaran ini menerapkan fixed rate atau suku bunga tetap. Anda hanya perlu mencicil rumah tanpa terbebani bunga fluktuatif. 

2. Uang muka kecil

Salah satu keuntungan pembelian rumah cash bertahap adalah biaya uang muka yang relatif kecil. Selain itu, biaya penutupan juga tergolong rendah.

3. Waktu relatif singkat

Berbeda dengan KPR yang memiliki skema pembayaran hingga 30 tahun, cash bertahap hanya berlangsung antara 6 hingga 36 bulan. Meskipun demikian, Anda masih bisa melakukan negosiasi jangka waktu kepada developer.  

Metode ini secara tidak langsung akan mengurangi beban Anda untuk membayar cicilan setiap bulannya. 

4. Proses lebih ringkas dan hemat

Lantaran perjanjian ini tidak melibatkan pihak ketiga, prosesnya lebih ringkas. Anda juga tidak harus mengeluarkan banyak biaya layaknya pembayaran KPR. 

5. Banyak hadiah dan diskon

Metode pembayaran cash bertahap memungkinkan Anda mendapatkan banyak diskon. Biasanya, developer memberi potongan harga hingga beberapa persen. Bahkan tak sedikit developer yang memberikan bonus, berupa TV, AC, kompor, kulkas, atau mesin cuci.

6. Cocok untuk pemilik riwayat kredit buruk

Metode cash bertahap menjadi salah satu alternatif bagi Anda yang ingin membeli rumah, tetapi terganjal skor kredit buruk. Namun, perlu Anda wajib berhati-hati dalam memilih developer untuk menghindari kemungkinan proyek mangkrak atau penipuan.

Prosedur cash bertahap

Adapun prosedur pembayaran rumah cash bertahap dimulai dengan mengisi surat pemesanan dan membayar booking fee. Setelahnya, Anda bisa meminta developer membuat PPJB yang berisikan tentang jangka waktu, besaran uang muka, nominal cicilan per bulan, dan sanksi.

Penandatanganan PPJB dilakukan dalam jangka waktu satu bulan setelah pembayaran booking fee. Biasanya PPJB ditandatangani setelah Anda membayar uang muka. AJB baru akan dilakukan setelah Anda melunasi pembayaran. Langkah selanjutnya adalah mengurus dokumen penting, seperti balik nama SHM dan IMB.

Mana yang paling aman di antara ketiganya?

Dari penjelasan singkat di atas dapat disimpulkan bahwa setiap metode menawarkan keunggulan masing-masing. KPR direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki rumah dalam waktu singkat dengan sistem cicilan bulanan.

Bagi Anda yang memiliki uang banyak, disarankan memilih metode pembayaran hard cash. Apabila uang kurang mencukupi dan tak ingin berutang lama pada bank, sistem pembayaran cash bertahap sangat direkomendasikan.

Anda bisa membeli rumah impian harga terjangkau melalui layanan yang ditawarkan agen properti tepercaya, Pashouses. Pashouse menerima metode untuk pembelian rumah secara hard cash dan KPR. Pashouse akan membantu proses pengajuan KPR hingga tuntas. Tertarik? Yuk, kunjungi website Pashouses untuk beli rumah impian Anda!

Share:
Panduan Terkait