Panduan » Menjual Rumah » Tahapan Penyusunan Laporan Appraisal Rumah Second

Tahapan Penyusunan Laporan Appraisal Rumah Second

Tahapan Penyusunan Laporan Appraisal Rumah Second yang Benar
Daftar Isi

Membeli rumah second atau bekas menawarkan banyak keuntungan dibanding bangunan baru. Hanya saja, dalam setiap proses pembelian rumah second, Anda perlu melakukan proses penting yang disebut sebagai appraisal rumah second. Melalui proses appraisal, Anda bisa memperoleh rumah second berkualitas dengan harga yang sesuai pasaran. 

Proses appraisal rumah

Dalam pelaksanaannya, appraisal dapat diselenggarakan ketika pembeli telah mengetahui harga jual yang ditetapkan oleh pihak penjual. Anda bisa melaksanakannya dengan segera dan menghubungi pihak penjual agar menyediakan waktu secara khusus untuk pelaksanaan home visit oleh tenaga appraisal

Selanjutnya, proses pelaksanaan appraisal rumah second, seperti dikutip dari Forbes, berlangsung dalam 3 tahapan, yaitu: 

  1. Inspeksi

Tahapan pertama dalam proses penyusunan laporan appraisal rumah adalah inspeksi. Tenaga appraisal akan melakukan pemeriksaan terhadap bangunan rumah secara menyeluruh. Upside menyebutkan, ada 4 aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam proses inspeksi rumah, yaitu: 

  • Eksterior. Hal pertama kali yang menjadi perhatian dalam proses inspeksi adalah eksterior rumah. Tenaga appraisal akan mengecek elemen visual pada bangunan, meliputi area taman, kondisi bangunan, kualitas cat, gaya arsitektur bangunan, dan lain sebagainya. 
  • Interior. Tenaga appraisal akan melakukan penelusuran bagian dalam rumah. Penelusuran ini berguna untuk memberi data terkait jumlah dan ukuran masing-masing ruangan, ada tidaknya proses renovasi, serta layout bangunan. Informasi ini berguna sebagai data perbandingan dengan properti sejenis. 
  • Ukuran lahan. Informasi terkait ukuran lahan sangat penting. Lahan yang besar memberi kesempatan bagi pembeli untuk melakukan renovasi bangunan secara lebih bebas. 
  • Nilai tambah. Terakhir, tenaga appraisal juga akan memasukkan hal yang menjadi nilai lebih dari sebuah bangunan. Sebagai contoh, bangunan mempunyai area kolam renang, garasi luas, perabotan berkualitas, dan lain sebagainya. 
Baca Juga:  Mengenal PBG Pengganti IMB Saat Membangun atau Merenovasi Rumah

Dalam praktiknya, proses inspeksi dilakukan dengan data foto yang lengkap. Tenaga appraisal dapat menjalankan proses inspeksi sendiri. Namun, mereka juga bisa ditemani oleh pemilik rumah, terutama ketika bangunan masih ditempati oleh keluarga. 

  1. Riset

Selanjutnya, tenaga appraisal akan melakukan riset yang bertujuan untuk mengetahui harga jual rumah sesuai pasaran. Metode yang biasanya digunakan untuk memperoleh data ini adalah dengan melakukan komparasi terhadap rumah yang mempunyai karakteristik hampir mirip dan berlokasi di sekitar bangunan. 

  1. Pendekatan valuasi

Tahapan terakhir, tenaga appraisal melakukan valuasi terhadap bangunan. Metode valuasi dapat dilakukan dengan pendekatan perbandingan atau memakai pendekatan biaya. Dalam pendekatan biaya, tenaga appraisal menggunakan data estimasi biaya yang diperlukan untuk membangun rumah ditambah dengan harga jual tanah. 

Isi laporan appraisal rumah second

Saat membaca laporan appraisal rumah second, Anda mungkin memilih untuk secara langsung membaca bagian akhir yang berisi tentang penilaian harga bangunan. Berbekal data tersebut, Anda bisa memilih untuk menyetujui harga yang telah ditetapkan, melakukan negosiasi harga, atau membatalkan proses transaksi. 

Secara umum, ada 4 poin penting yang tercantum dalam sebuah laporan appraisal rumah, yaitu: 

  1. Harga jual rumah

Poin pertama adalah nilai rumah yang tidak lain adalah harga jual rumah sesuai pasaran. Hal yang perlu Anda pahami, harga jual tersebut bersifat fluktuatif. Oleh karenanya, nilai rumah dalam laporan appraisal disertai dengan tanggal efektif. 

  1. Karakteristik rumah

Laporan appraisal harus disertai dengan karakteristik dari properti. Karakteristik tersebut mencakup fitur serta kondisi bangunan. 

  1. Kondisi pasaran

Anda juga dapat mengetahui informasi terkait pasar properti. Data ini berkaitan erat dengan lokasi serta informasi pendukung yang digunakan dalam penentuan nilai rumah. Sebagai contoh, data terkait properti yang digunakan sebagai pembanding. 

  1. Instruksi khusus

Bagian ini mencantumkan instruksi serta saran dari tenaga appraisal kepada pihak pembeli. Instruksi ini bisa berupa saran untuk melanjutkan transaksi, bernegosiasi, atau menghentikan proses jual beli. 

Baca Juga:  Mengenal PPJB dalam Jual Beli Rumah dan Contoh Dokumennya

Itulah informasi menarik dan penting terkait proses appraisal rumah second yang perlu Anda ketahui. Melalui tahapan ini, Anda bisa memperoleh bangunan berkualitas dengan harga yang sesuai. Anda pun bisa menemukan banyak pilihan rumah berkualitas di Pashouses. Yuk, cek rumah impian di Pashouses!

Share:
Panduan Terkait