Rumah merupakan salah satu jenis investasi jangka panjang yang menawarkan keuntungan tinggi. Bangunan yang Anda miliki saat ini, bisa bernilai jauh lebih tinggi dalam beberapa tahun mendatang. Untuk memperoleh profit tinggi tersebut, Anda bisa memanfaatkan berbagai pilihan jasa penjualan rumah yang tersedia.
Ada berbagai opsi jasa penjualan yang dapat Anda manfaatkan. Masing-masing pilihan mempunyai plus minus tersendiri. Oleh karena itu, Anda perlu memahami setiap metode penjualan untuk bisa mendapatkan tingkat keuntungan yang optimal.
Berkaitan dengan pilihan cara menjual rumah, ada 5 metode yang bisa Anda gunakan. Simak dan tandai mana yang paling menguntungkan, ya!
1. Jual Sendiri
Cara pertama, Anda bisa memilih untuk menjual properti secara langsung. Anda bisa menawarkannya kepada orang-orang yang dianggap sebagai calon pembeli potensial. Metode penjualan seperti ini dapat Anda lakukan tanpa harus mengeluarkan biaya penggunaan jasa pihak ketiga.
Saat menjual rumah sendiri, Anda memang berpotensi memperoleh tingkat keuntungan tinggi. Hanya saja, ada beberapa kerugian yang bakal Anda hadapi saat menjalankannya, antara lain adalah:
- Tingkat penjualan yang lama. Anda hanya bekerja sendiri dan tidak mempunyai jaringan pemasaran yang luas. Oleh karena itu, target pemasaran yang mampu Anda jangkau sangat terbatas. Alhasil, rumah yang Anda miliki bakal sulit terjual.
- Proses pengurusan dokumen yang membingungkan. Tidak semua orang mempunyai pemahaman tentang pengurusan dokumen dalam proses jual beli properti. Apalagi, proses ini biasanya memakan waktu cukup lama. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan biaya selama proses pengurusan dokumen.
- Harga jual rumah yang tidak sesuai pasaran. Kerugian yang tidak kalah besar adalah terkait penentuan harga jual rumah. Sebagai seorang yang awam, Anda mempunyai pemahaman yang minim tentang dunia properti. Alhasil, Anda bakal mengalami kesulitan dalam menetapkan harga saat menjual rumah.
Kemungkinan pertama, Anda menjual rumah dengan harga terlalu rumah. Pada situasi seperti ini, proses transaksi memang berlangsung cepat. Hanya saja, Anda bakal memperoleh kerugian cukup besar.
Ada pula kemungkinan Anda menjual rumah dengan banderol lebih tinggi dibanding harga pasaran. Pada kondisi tersebut, rumah bakal sulit terjual karena pembeli menganggap kalau harganya tidak masuk akal.
2. Calo Jual Rumah
Cara yang kedua, Anda bisa menggunakan jasa penjualan rumah yang biasa dikenal sebagai calo. Dalam praktiknya, calo mempunyai peran mirip dengan agen properti. Hanya saja, cara kerja seorang calo biasanya berlangsung dengan sistem tradisional. Dalam melaksanakan tugasnya, calo mengandalkan kemampuan yang didapatnya secara autodidak.
Keberadaan calo dapat membantu Anda dalam mengurus proses penjualan rumah secara lebih cepat. Jasa penjualan rumah menggunakan calo adalah cara yang tepat dalam memperluas jangkauan pemasaran. Apalagi, calo rumah mempunyai pengalaman terlibat secara langsung dalam aktivitas jual beli rumah.
Hanya saja, ada poin penting yang perlu Anda pertimbangkan ketika menggunakan jasa calo rumah. Seorang calo biasanya menetapkan biaya jasa yang sangat tinggi. Bahkan, tak menutup kemungkinan kalau mereka mematok harga lebih tinggi dari banderol yang Anda ajukan. Tujuannya, biar mereka memperoleh komisi lebih banyak.
Tidak cuma itu saja. Calo mendapatkan komisi tidak hanya dari pihak penjual. Mereka juga kerap memperoleh biaya serupa dari pihak pembeli. Dalam penetapan komisi, seorang calo biasanya mempunyai tarif yang nilainya mereka tetapkan secara pasti, bukan berdasarkan persentase penjualan.
3. Jual Rumah Secara Online
Metode berikutnya adalah dengan menawarkan rumah secara online. Anda mungkin beranggapan kalau metode ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan menjual properti sendiri. Hanya sarana pemasarannya saja yang berbeda karena menggunakan platform internet. Namun, apakah memang seperti itu?
Menjual rumah secara online sangat jauh berbeda dibandingkan dengan menjual properti sendiri. Contohnya adalah jasa penjualan rumah Pashouses. Melalui Pashouses, Anda bisa menawarkan rumah secara praktis tanpa harus mengalami kebingungan dalam proses pengurusan dokumen ataupun penetapan harga.
Dalam praktiknya, proses jual beli rumah di Pashouses berlangsung dalam 3 tahapan sederhana, yaitu:
- Pengisian data rumah
Pada tahapan ini, calon penjual perlu memasukkan data rumah secara lengkap. Anda harus menuliskannya dengan jujur sesuai dengan kondisi di lapangan. Tidak lupa, Anda perlu melampirkan foto bangunan rumah yang ditawarkan. Formulir pengisian bisa Anda lakukan di sini.
Pada proses awal, Anda mungkin bertanya-tanya, berapa uang hasil penjualan rumah yang akan didapatkan? Pashouses memiliki tool yang bisa membantu Anda dalam mendapatkan gambarannya. Tool tersebut adalah Price Estimator yang dapat Anda pakai dengan memasukkan data rumah secara singkat.
Melalui Price Estimator, Anda akan memperoleh informasi terkait harga estimasi dari properti yang ditawarkan. Harga estimasi tersebut didapatkan dengan mempertimbangkan harga pasaran serta kalkulasi internal yang dilakukan oleh Pashouses.
- Penawaran harga rumah
Anda sudah melakukan pengiriman data serta foto rumah kepada Pashouses. Selain itu, Anda juga tahu estimasi harga rumah menggunakan tool Price Estimator. Lalu, berapa harga penawaran rumah Anda yang sebenarnya? Informasi harga tersebut akan Anda peroleh setidaknya 3 hari setelah Pashouses menerima data rumah secara lengkap.
Harga penawaran rumah yang diberikan oleh Pashouses bisa berbeda dengan nilai estimasi yang Anda dapatkan dari Price Estimator. Namun, hal yang bisa dipastikan adalah Anda akan memperoleh harga penawaran terbaik dari Pashouses.
- Pengecekan Dokumen dan Pelunasan
Kalau Anda menyetujui harga penawaran dari Pashouses, tahapan berikutnya adalah pengecekan dokumen serta pelunasan. Proses pengecekan dokumen penting dilakukan untuk memastikan bahwa properti yang dijual mempunyai bukti kepemilikan jelas.
Kalau dokumen Anda berikan sudah lengkap dan bangunan tidak dalam sengketa, pihak Pashouses akan melakukan pembayaran. Proses pembayaran dilakukan oleh Pashouses secara tunai. Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan uang hasil penjualan rumah untuk berbagai kebutuhan.
Dengan skema kerja seperti itu, jasa penjualan rumah Pashouses beda dengan menjual properti sendiri, kan? Dalam skema ini, proses jual beli berlangsung antara Anda dengan Pashouses. Dengan begitu, Anda bisa melakukan penjualan rumah secara cepat dan harganya tinggi.
4. Pakai Jasa Agen Properti
Solusi selanjutnya adalah dengan menggunakan jasa agen properti. Berbeda dengan calo, agen properti merupakan tenaga marketing profesional yang secara khusus bertugas dalam melakukan pemasaran aset properti. Oleh karena itu, mereka memiliki keahlian yang mumpuni dalam membantu Anda menjual bangunan rumah.
Penggunaan jasa agen properti memberi kesempatan bagi Anda untuk menjual bangunan rumah dengan harga yang cukup menguntungkan. Apalagi, ketika Anda berhasil memilih tenaga agen yang bisa dipercaya dan mampu bekerja secara transparan.
Berkaitan dengan penggunaan jasa agen properti, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Komisi
Seorang agen bekerja sebagai perwakilan dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu, mereka mempunyai jaringan pemasaran yang luas. Sebagai gantinya, Anda perlu melakukan pembayaran komisi yang besarannya disesuaikan dengan nilai penjualan. Berapa besaran komisi untuk seorang agen properti? Aturan terkait komisi tersebut tertuang secara jelas dalam Permen Perdagangan No. 51/M-DAG/PER/7/2017. Pasal 12 dalam peraturan tersebut menyebutkan kalau besaran komisi agen properti dalam proses jual beli sebuah bangunan berkisar antara 2% hingga 5%.
Hal yang perlu Anda perhatikan, pemberian komisi hanya perlu Anda lakukan ketika proses transaksi telah berhasil. Jadi, pembayarannya dapat Anda lakukan setelah menerima pembayaran dari pihak pembeli.
- Rekam Jejak
Dalam menentukan pilihan jasa agen properti, jangan melupakan informasi terkait rekam jejak. Selidiki kinerja dari agen properti yang Anda pilih. Pastikan bahwa agen tersebut memiliki reputasi yang bagus dan telah berhasil melakukan banyak transaksi di masa lalu.
Cara mengetahui rekam jejak agen properti cukup mudah. Anda dapat memanfaatkan akses internet untuk mengetahuinya. Anda bisa mengunjungi website resmi agen properti tersebut. Selain itu, pertimbangkan pula untuk melakukan riset terkait reputasi agen forum internet maupun media sosial.
- Kualitas Pelayanan
Faktor yang tak kalah penting dalam menentukan pilihan agen properti adalah dengan memperhatikan kualitas pelayanan. Pilih agen dengan komunikasi yang mudah dan bersikap proaktif terhadap klien. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh banyak masukan dari mereka.
Hal yang tidak kalah penting, usahakan untuk mencari agen properti yang memiliki pemahaman mendalam tentang area di sekitar rumah. Informasi terkait area mencakup topografi, tata wilayah, maupun legalitas. Hal ini penting karena berkaitan erat dengan proses negosiasi antara pihak agen dengan pembeli.
5. Jual Rumah Melalui Bank
Terakhir, Anda bisa memilih untuk menjual bangunan rumah kepada pihak bank. Dalam prosesnya, Anda menggunakan rumah sebagai jaminan pengajuan pinjaman ke bank. Dengan kata lain, Anda menggadaikan sertifikat rumah melalui lembaga perbankan, bisa melakukannya ke bank atau pegadaian. Namun, perlu diketahui Bank bukan merupakan Pembeli dari transaksi jual beli rumah, melainkan sebagai penyedia KPR dan/atau sebagai Kreditur yang menerima rumah sebagai jaminan melalui Hak Tanggungan.
- Gadai Sertifikat ke Bank
Setiap bank mempunyai ketentuan tersendiri terkait produk layanan gadai sertifikat bangunan. Contohnya adalah produk kredit multiguna yang ditawarkan oleh OCBC NISP. Anda bisa menggunakan sertifikat tanah atau bangunan untuk memperoleh dana pinjaman dengan nominal mulai dari Rp100 juta hingga Rp10 miliar.
Nilai pinjaman yang bisa Anda dapatkan bakal disesuaikan dengan taksiran bank terhadap bangunan. Biasanya, jumlah pinjaman yang dicairkan oleh pihak bank berkisar antara 80-90% dari hasil appraisal rumah. Selanjutnya, Anda perlu melakukan pembayaran cicilan secara rutin untuk melunasi pinjaman tersebut.
Lalu, apa yang terjadi kalau Anda tidak membayar cicilan pinjaman? Biasanya, pihak bank akan mengirimkan surat peringatan. Kalau peringatan tersebut tidak diindahkan, maka bank akan melaksanakan penyitaan. Bangunan yang telah disita, selanjutnya akan dilelang oleh bank.
- Gadai Sertifikat ke Pegadaian
Selain menggunakan sertifikat sebagai jaminan pengajuan pinjaman ke bank, Anda bisa pula memilih untuk menggadaikannya ke lembaga pegadaian. Dibandingkan dengan kredit bank, uang yang bisa didapatkan dari upaya menggadaikan sertifikat ke pegadaian relatif lebih kecil.
Pihak pegadaian hanya menerima layanan gadai sertifikat dengan nominal antara Rp1 juta hingga Rp200 juta. Pada tahapan selanjutnya, Anda perlu melakukan pelunasan pinjaman setiap bulan. Kalau Anda tak mampu melunasi pinjaman pada durasi yang telah ditentukan, pihak pegadaian berhak untuk melakukan pelelangan rumah.
Nah, itulah berbagai opsi yang bisa Anda pilih ketika mencari layanan jasa penjualan rumah. Semoga bermanfaat, ya.