Menjual rumah adalah keputusan penting yang harus dipertimbangkan secara matang, terutama jika Anda sudah tinggal puluhan tahun di sana. Pasalnya, selain mesti merelakan banyak kenangan, waktu untuk berapa lama sampai rumah terjual pun wajib diperhatikan.
Beberapa faktor yang memengaruhi berapa lama sampai rumah laku, antara lain pemilihan waktu penjualan, harga terkini, serta biaya renovasi. Di samping itu, cara menjual dan kelengkapan dokumen juga kerap menjadi pertimbangan tersendiri bagi pembeli.
Waktu terbaik untuk menjual rumah
Untuk mengetahui waktu terbaik menjual rumah, tentu Anda harus memahami keadaan pasar properti saat itu. Pertimbangkan juga rencana menjual rumah tersebut mendekati akhir atau awal tahun. Jika menjelang awal tahun, banyak orang yang memprioritaskan kebutuhan krusial daripada membeli hunian. Artinya, momen ini kurang baik untuk menjual rumah.
Nah, sebagai referensi, Anda bisa mengacu pada momen berikut ini.
Musim semi (Maret—Mei)
Musim semi biasanya terjadi antara bulan Maret—Mei di negara-negara yang terletak di Eropa. Saat itu, tingkat pencarian rumah lebih tinggi dengan harga properti relatif mahal. Menurut Gavin Brazg melalui artikel di situs The Advisory, harga tersebut ditentukan juga oleh durasi waktu penjualan di pasar properti.
Gavin Brazg berpendapat, waktu penjualan yang relatif singkat selama bulan Maret dapat menaikkan harga jual lebih tinggi. Rata-rata rumah tersebut terjual dalam waktu hanya 57 hari.
Sayangnya, musim semi tidak bisa dijadikan acuan penjualan properti di Indonesia. Namun, musim semi yang terjadi selama bulan Maret hingga Mei bertepatan dengan musim liburan di Indonesia. Karena musim liburan menjadi waktu tersibuk, sebaiknya hindari penjualan rumah di bulan-bulan tersebut.
Bulan April—Juni
Dilansir dari situs The Washington Post, bulan April sampai Juni merupakan waktu terbaik untuk menjual rumah. Pasalnya, pada bulan April banyak perusahaan mengeluarkan bonus kepada karyawannya. Dengan keluarnya bonus tersebut, tidak sedikit karyawan yang membeli properti, termasuk rumah.
Peristiwa serupa juga terjadi di Indonesia dengan keluarnya bonus yang disebut gaji ke-13. Biasanya, karyawan atau pegawai menggabungkan gaji tersebut dan bonus tengah tahun (Mei) untuk investasi properti.
Harga rumah saat ni
Selama pandemi COVID-19, pasar properti lesu. Harga properti di pasaran anjlok hingga 20%. Menyiasati hal itu, banyak pengembang properti menurunkan luasan bangunan sesuai kondisi pasar yang sedang diminati.
Lalu, di tahun 2022, pasar properti terlihat bangkit. Ada kenaikan harga properti meskipun tidak signifikan. Misalnya rumah, harga bangunan ini bisa lebih tinggi selama kualitas material terjaga, fasilitas lengkap, dan dekat lokasi publik.
Jika ingin cepat terjual, Anda harus menawarkannya dengan harga lebih murah daripada pasaran. Namun, pastikan harga tersebut tidak merugikan Anda.
Kondisi properti dan biaya renovasi
Bagaimana kondisi rumah yang ingin Anda jual sekarang? Jika kondisinya masih kotor dan banyak bagian rusak, Anda harus memperbaikinya. Hal itu karena keadaan hunian saat ditawarkan menjadi kesan pertama bagi konsumen.
Anda bisa memulai dari hal sederhana untuk menciptakan kesan pertama yang menarik bagi konsumen. Contohnya, bagian pintu gerbang dicat ulang, rumput dipangkas hingga terlihat rapi, serta sampah dibuang pada tempatnya. Dengan demikian, berapa lama sampai rumah terjual tergantung seberapa cepat Anda melakukan hal-hal sederhana tersebut.
Lokasi rumah
Letak rumah yang akan dijual kerap menjadi pertimbangan konsumen. Sebagian konsumen sering kali memilih rumah dengan jalan mobil. Selain itu, jarak hunian dengan tempat umum dan transportasi juga dijadikan pertimbangan.
Lokasi hunian yang strategis juga menguntungkan bagi penjual. Pasalnya, semakin strategis posisi rumah, harga properti ini meningkat hingga 2—3 kali lipat.
Kelengkapan dokumen
Ketika menawarkan rumah, calon pembeli pasti bertanya mengenai kelengkapan dokumen. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda harus menyiapkan berkas sebelum penjualan. Berkas tersebut meliputi sertifikat, IMB, PBB beserta bukti bayar PBB, dan KTP pemilik properti.
Jika dokumen sertifikat tanah dan bangunan sedang dalam proses administrasi, anda harus menyediakan dokumen pendukung dan atau dokumen penggantinya, seperti cover note dari notaris/PPAT atau akta jual beli. Bagi Anda yang ingin mengecek keaslian dan informasi pendaftaran sertifikat rumah, anda dapat melakukan pengecekan ke BPN. Instansi pemerintah ini akan membantu calon pembeli untuk memperoleh informasi penting sehubungan dengan sertifikat antara lain nama pemilik sertifikat sebenarnya dan status administrasi properti saat ini.
Jadi, berapa lama sampai rumah terjual? Semua tergantung sejauh mana usaha Anda memenuhi faktor-faktor yang memengaruhinya. Anda juga bisa menjual hunian lebih cepat melalui Pashouses lewat isi formulir penjualan rumah di situs Pashouses!