Panduan » Menjual Rumah » Persiapan Menjual Rumah agar Rumah Anda Cepat Laku

Persiapan Menjual Rumah agar Rumah Anda Cepat Laku

Persiapan Menjual Rumah agar Rumah Anda Cepat Laku
Daftar Isi

Persiapan menjual rumah bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan rumah merupakan salah satu contoh harta berupa benda tidak bergerak. Tidak bergerak ini dapat diartikan secara harfiah maupun istilah. 

Secara harfiah, rumah merupakan harta yang tidak bisa dipindahkan. Sementara itu, secara istilah, rumah memiliki nilai lebih tinggi daripada harta berupa benda bergerak, seperti mobil, perhiasan, dan alat elektronik.

Sertifikat rumah dapat digunakan sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman atau kredit jangka panjang. Nilainya yang tinggi ini pula yang menghadirkan tantangan tertentu ketika ingin menjualnya. Simak uraian dari Pashouses tentang persiapan menjual aset berharga ini.

Pertimbangkan alasan menjual rumah

Dirangkum dari Kompas, ada tujuh hal yang mendasari keputusan untuk menjual rumah. Apakah alasan-alasan berikut ini cukup kuat bagi Anda?

1. Masalah keuangan

Masalah keuangan menjadi alasan paling umum untuk menjual rumah. Hasil penjualan rumah dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti biaya pendidikan, biaya kesehatan, modal usaha, atau membayar utang.

2. Kebutuhan yang berubah

Kebutuhan seseorang akan rumah juga dapat mengalami perubahan. Misalnya, dulu pemilik rumah sangat suka berenang, tetapi ia terlalu sibuk sehingga tidak lagi sempat menggunakan dan membersihkan kolam renangnya. Keberadaan kolam yang tidak terawat akhirnya mengurangi kenyamanan rumah.

3. Ukuran rumah yang tidak sesuai kebutuhan

Jumlah anggota keluarga biasanya menjadi pertimbangan menentukan ukuran rumah. Pasangan muda membutuhkan rumah yang lebih besar ketika sudah memiliki anak. Sementara itu, pasangan yang anak-anaknya sudah dewasa dan tidak lagi tinggal bersama akan memilih pindah rumah yang lebih kecil. Pilihan juga dapat jatuh pada apartemen agar perawatannya lebih mudah. 

4. Membeli rumah baru

Tak hanya karena perubahan kebutuhan, keputusan membeli rumah juga mungkin didasari keinginan untuk meningkatkan prestise. Orang yang kondisi ekonominya membaik atau naik jabatan sangat mungkin menginginkan rumah yang lebih megah untuk membangun image sukses.

Baca Juga:  Perhitungan Pajak Penjualan Rumah yang Perlu Diketahui

5. Kondisi rumah yang rusak

Kondisi rumah yang rusak juga dapat dijadikan alasan untuk menjualnya. Daripada melakukan perbaikan yang butuh biaya dan waktu, menjual rumah dirasa lebih praktis. 

6. Lingkungan yang berubah

Seiring berjalannya waktu, sebuah lingkungan dapat mengalami perubahan. Lingkungan yang menjadi kawasan industri, terlalu ramai, terlalu sepi, macet, dan sebagainya mungkin tidak lagi sesuai dengan keinginan pemilik rumah. Menjual rumah bisa menjadi salah satu solusi.

7. Pekerjaan

Kepindahan seseorang juga dapat didasari faktor pekerjaan. Daripada harus menyewa rumah, seseorang dapat menjual rumah lamanya untuk membeli rumah baru di dekat tempat kerjanya.

Tantangan menjual rumah

Setelah cukup yakin dengan alasan menjualnya, Anda dapat melanjutkan persiapan menjual properti dengan memperhatikan beberapa tantangan berikut. 

1. Menemukan rekanan yang tepercaya

Ada yang menyatakan tertarik dengan rumah Anda? Anda perlu berhati-hati. Begitu pula jika Anda menggunakan perantara. Telusuri track record mereka. Pastikan bahwa mereka tidak punya tujuan untuk melakukan penipuan.

2. Alasan emosional

Entah kenangan bahagia ataupun sedih, rumah selalu menyimpan kenangan. Ketika sudah melakukan persiapan menjual properti, usahakan alasan-alasan emosional semacam ini sudah Anda selesaikan. Yakinlah bahwa di tempat baru nanti Anda akan membuat kenangan-kenangan baru.

3. Kesulitan menentukan harga

Menentukan harga properti tidaklah mudah karena ada beberapa faktor yang berpengaruh, seperti kondisi fisik bangunan, lokasi, akses jalan, kondisi tanah, dsb.

4. Biaya tambahan

Siapkan diri Anda untuk mengeluarkan biaya tambahan ketika ingin menjual properti. Misalnya, biaya administrasi, komisi perantara, perbaikan rumah, membersihkan rumah, dan angkutan pindahan. 

Persiapan menjual rumah

Sudah memantapkan niat untuk menghadapi berbagai tantangan? Anda dapat melanjutkan persiapan menjual properti dengan melakukan berbagai tips dari Forbes berikut ini. 

1. Survei harga rumah di pasaran

Bagaimana cara paling mudah menentukan harga rumah? Lakukan survei harga rumah di pasaran. Cari informasi lewat berbagai media, baik online maupun offline. Anda bisa melihat-lihat harga rumah yang dipasarkan lewat web perusahaan properti, media sosial, maupun iklan baris di koran.

Selain itu, ada cara yang lebih praktis, yaitu menggunakan fitur PAS Estimate. Anda dapat mengakses web Pashouses, kemudian memasukkan data lokasi rumah, alamat, luas tanah, luas bangunan, dan tahun pembangunan rumah. Jika Anda membutuhkan perkiraan harga yang lebih spesifik, Anda dapat mengisi formulir penjualan rumah di Pashouses. Pashouses akan memberikan PAS Offer yang nilainya dapat berada di luar PAS Estimate karena faktor yang spesifik pada setiap rumah.

2. Tentukan harga yang wajar

Usahakan Anda menaksir harga rumah secara objektif, tanpa penilaian yang bersifat emosional. Tetapkan batas bawah dan batas atas harga yang wajar untuk properti Anda. Dengan demikian, ketika properti Anda “dilempar” ke pasaran, mekanisme permintaan dan penawaran akan membentuk harga yang pas. 

Baca Juga:  Pertimbangan Penting saat Menjual Rumah agar Tak Salah Langkah

Survei harga rumah di pasaran sangat membantu Anda untuk menentukan harga yang wajar. Anda dapat membandingkan harga rumah dengan spesifikasi yang hampir sama dengan rumah Anda. Pertimbangkan pula luas tanah dan bangunan, jumlah kamar, model rumah, kondisi bangunan, dan lokasi untuk menaikkan atau menurunkan harga.

3. Gunakan jasa agen properti yang tepercaya

Untuk menjual rumah, Anda dapat menempuh dua cara: menjualnya secara langsung atau menggunakan jasa perantara. Jika punya banyak waktu dan tenaga, Anda dapat menjualnya sendiri dengan memasang plang tanda dijual di depan rumah atau memasang iklan. Cara ini punya kelebihan menghemat biaya tambahan karena Anda tidak perlu membayar komisi untuk perantara.

Apakah Anda sibuk dengan pekerjaan atau berada di kota lain? Menggunakan jasa perantara bisa jadi alternatif yang bagus. Tanpa harus capek-capek melakukan negosiasi dengan calon pembeli, Anda tinggal terima beres. Jika sudah deal, Anda tinggal melakukan serah terima dengan pemilik baru. Tentu saja kemudahan ini harus Anda tebus dengan komisi yang tidak sedikit.

Selain mempertimbangkan biaya untuk komisi, Anda perlu memastikan bahwa agen properti tersebut tepercaya. Pastikan mereka punya pengalaman di bidangnya, tidak pernah tersangkut kasus kriminal, dan benar-benar paham tentang hukum jual beli properti. Paling tidak, lakukan wawancara terhadap 2–3 calon agen properti untuk menentukan mana yang terbaik.

4. Bersihkan rumah dan rapikan barang-barang 

Kebersihan dan kerapian rumah menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap penilaian dan berpotensi menaikkan harga. Lakukan pembersihan rumah secara total. Singkirkanlah barang-barang yang sudah tidak terpakai agar rumah tidak terkesan berantakan. 

Selain itu, simpanlah barang-barang yang sifatnya personal seperti foto, memorabilia, piala, poster, dsb. Dengan demikian, calon pembeli dapat menilai rumah secara objektif ketika melakukan survei.

Jika anggarannya tersedia, lakukan perbaikan rumah. Tak harus melakukan renovasi secara total, cukup lakukan perbaikan secara minor, seperti mengganti kaca yang pecah, mengganti genting yang bocor, dan mengecat dinding.

Mengecat dinding merupakan cara yang paling sering dilakukan karena sangat membantu memperbaiki tampilan rumah. Terlebih lagi, iklim Indonesia yang tropis mengakibatkan cat mudah pudar dan mengelupas. Gunakanlah cat dengan warna-warna yang netral. 

5. Perbaiki tampilan pekarangan rumah

Selain tampilan rumah bagian depan, yang tidak kalah penting ialah tampilan pekarangan. Bagaimanapun juga, kondisi lingkungan sekitar rumah akan memberikan kesan pertama sekalipun belum melihat kondisi rumah. Pekarangan yang teduh, rapi, dan bersih akan menimbulkan suasana sejuk dan asri. 

Baca Juga:  Cara Jual Rumah Instan di Pashouses, Aman & Transparan!

Perbaiki tampilan pekarangan rumah dengan memangkas pohon-pohon yang terlalu rimbun, memotong rumput yang tinggi, memangkas tanaman perdu, menyapu daun-daun kering, dan menata batu-batu yang berserakan. Hal ini akan menghindarkan kesan negatif, misalnya jorok dan angker. 

6. Maksimalkan penggunaan media sosial

Sembari menunggu jasa perantara menemukan calon pembeli, Anda bisa membantu dengan memasarkannya lewat media sosial. Ada berbagai pilihan media sosial yang punya karakter dan segmen masing-masing. Hal ini akan berpengaruh terhadap konten iklan yang Anda buat.

Lewat Instagram, Anda bisa membuat konten berupa foto-foto atau video pendek interior maupun eksterior yang estetis yang ditambah caption serta hashtag yang relevan. Hal ini akan memudahkan calon pembeli untuk melakukan penelusuran. Pertimbangkan pula cara penyampaian informasi yang sesuai untuk segmen dari usia milenial.

Facebook mempunyai fitur khusus Marketplace yang memfasilitasi pemasangan iklan secara gratis. Anda dapat menyertakan filter kategori barang dan lokasi untuk memudahkan penelusuran. Tidak ada salahnya menawarkan rumah Anda di grup jual beli rumah. 

Jika konten berbentuk video menjadi pilihan, Anda dapat memanfaatkan YouTube dan TikTok. Anda dapat membuat konten home tour untuk memperlihatkan kondisi rumah. Gunakan kata kunci yang relevan dan musik yang sedang viral di TikTok supaya video Anda berpotensi masuk FYP (for your page) sehingga dilihat banyak orang.

7. Perkirakan potensi keuntungan atau kerugian

Ketika menentukan harga rumah, perkirakan potensi keuntungan atau kerugian. Harga yang ditentukan sebaiknya sudah Anda tambahkan dengan berbagai biaya yang dikeluarkan selama proses persiapan hingga serah terima. Berikut ini biaya-biaya yang perlu Anda pertimbangkan untuk dimasukkan ke komponen pembentuk harga atau mengurangi harga jualnya.

A. Komisi perantara penjualan

Jika menggunakan jasa perantara penjualan, komisinya harus disepakati di awal. Komisinya biasanya sebesar persentase tertentu dari nilai penjualan rumah. 

B. Biaya pencatatan secara hukum

Agar jual beli properti diakui legalitasnya, kita membutuhkan bantuan notaris. Notaris akan melakukan pengurusan akta jual beli dan balik nama sertifikat tanah. Perhatikan pula biaya meterai, transfer, saksi, dsb.

C. Biaya perbaikan rumah

Melakukan perbaikan minor bukan berarti minim biaya. Anda perlu memperhitungkan harga cat dan honor tukang jika ingin mengecat ulang rumah. Begitu pula juga jika memperbaiki pekarangan, Anda perlu memperhitungkan honor tukang taman.

D. Biaya pindahan

Ketika menjual rumah, Anda punya dua pilihan: menjual rumahnya saja atau beserta perabotannya. Jika hanya menjual rumahnya, Anda perlu mempertimbangkan biaya untuk mengepak barang-barang dan angkutan pindahan.

E. Pinjaman yang menggunakan sertifikat sebagai jaminan

Ketika rumah akan dijual, bisa jadi sertifikatnya sedang dijadikan jaminan pinjaman di bank. Nilai utang yang harus dilunasi tersebut akan mengurangi hasil penjualan.

7. Pahami masalah administrasi dan perpajakan

Meskipun tidak berkecimpung di bidang hukum, Anda perlu mencari informasi tentang dasar-dasar hukum jual beli. Hal ini akan membantu Anda agar lebih waspada jika bertemu dengan agen properti atau calon pembeli yang melakukan tindakan tidak sesuai prosedur.

Menjual rumah memang bukan hal yang mudah, terutama karena memorinya lebih berharga daripada nilai nominal rumah tersebut. Meskipun demikian, terkadang kita harus berkompromi dengan realitas yang mengharuskan kita menjualnya. Dengan berbagai persiapan menjual rumah yang telah diuraikan Pashouses di atas, semoga rumah Anda cepat laku dan bersiaplah membuat banyak cerita di tempat Anda yang baru.

Share:
Panduan Terkait