Panduan » Membeli Rumah » 6 Tips Menghadapi Kenaikan Suku Bunga KPR untuk Skema Floating

6 Tips Menghadapi Kenaikan Suku Bunga KPR untuk Skema Floating

tips menghadapi kenaikan suku bunga kpr
Daftar Isi

Membeli rumah dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia. Secara umum, fasilitas ini diberikan oleh perbankan dan lembaga non-bank untuk pembiayaan membeli rumah secara cicilan.

Saat mengajukan KPR, Anda akan dihadapkan oleh pilihan suku bunga fixed rate (tetap) dan floating rate (bunga mengambang). Keduanya kerap dibandingkan dan menjadi pertimbangan debitur sebelum ambil kredit rumah. Pasalnya besaran bunga antara fixed rate dan floating rate akan berbeda pada setiap bank. 

Sekilas Tentang Suku Bunga Floating

Dibandingkan dengan fixed rate, suku bunga floating cenderung lebih kecil. Maka tak ayal jika banyak calon debitur yang lebih memilih suku bunga ini. Bank pun juga kerap menawarkan pilihan suku bunga cap yang merupakan floating rate yang dibatasi maksimum nilai tertentu dalam jangka waktu tertentu. Tak hanya itu, bank juga memiliki pilihan fix & cap, yang mana suku bunga ini merupakan gabungan antara fixed dan capped rate. 

Sebagai contoh, Anda mengambil KPR dengan fixed rate 10% dalam 5 tahun pertama dan cap 15% selama 3 tahun selanjutnya. Artinya,  5 tahun pertama Anda harus membayar cicilan tetap, sedangkan 3 tahun selanjutnya bunga KPR akan dibatasi maksimal 15% dengan kemungkinan bisa naik atau bisa turun, tetapi nilainya tidak boleh melebihi dari 15%. 

Oleh karena itu, saat mengambil kredit rumah, Anda harus mengetahui betul bagaimana sistem suku bunga yang dimiliki setiap bank. Banyak kreditur mengambil suku bunga campuran, yang dimana saat memasuki periode bunga floating maka akan berdampak pada besaran cicilan KPR setiap bulannya karena akan mengikuti suku bunga BI. Apabila suku bunga BI naik, maka besaran bunga KPR Anda akan naik dan berdampak pada jumlah cicilan yang berubah-berubah. 

Baca Juga:  Kenali Asuransi Jiwa KPR Sebelum Kredit Rumah 

Setiap skema suku bunga tentu menawarkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, semua bergantung pada kebutuhan dan kemampuan Anda. Setelah menikmati masa-masa fixed rate dengan cicilan tetap dalam beberapa awal tahun, kini Anda dihadapkan dengan suku bunga floating rate. Sayangnya, bank kerap tidak menginformasikan adanya kenaikan bunga di bulan depan. Maka debitur kerap kaget dengan kenaikan cicilan tersebut. 

Jika Anda saat ini sedang mengambil rumah dan sebentar lagi akan memasuki cicilan dengan floating rate, sebaiknya simak tips menghadapi kenaikan suku bunga KPR. Bagaimana cara menyiasati kenaikan suku bunga dan cicilan KPR rumah Anda? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Buatlah Perencanaan dan Alokasi Penghasilan 

Hal pertama yang harus Anda perhatikan Anda memastikan kebutuhan pokok sudah terpenuhi. Harapannya, saat kenaikan suku bunga KPR terjadi, Anda masih memiliki sisa dana untuk selisihnya. Namun, jika tidak ada maka Anda dan pasangan perlu membuat perencanaan atau rincian keuangan bisa teralokasi dengan baik. 

Buatlah skala prioritas yang harus dilakukan terlebih dahulu, seperti pembayaran cicilan yang harus dijadikan prioritas utama. Hal ini mencegah Anda terkena denda atau penalti karena keterlambatan pembayaran sehingga pengeluaran akan semakin besar.

Sisihkan Dana Ekstra untuk Antisipasi Kenaikan Bunga KPR

Perlu diketahui jika kenaikan suku bunga KPR kerap terjadi secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Maka karena itu, penting untuk Anda menyisihkan dana ekstra setiap bulannya. 

Kenaikan bunga KPR biasanya terjadi sekitar 1% setiap terjadi kenaikan suku bunga. Anda bisa menghitung kasar 1% dari total pokok pinjaman KPR dan dibagi 12 bulan. Jumlah tersebutlah yang perlu Anda sisihkan sebagai dana cadangan kenaikan suku bunga. Sehingga saat terjadi kenaikan suku bunga, Anda memiliki dana tambahan. 

Baca Juga:  Penting, Ini 3 Tips Seleksi Lokasi Perumahan

Menambah Penghasilan dari Sumber Lain 

Penghasilan bulanan Anda mungkin sudah dialokasikan dengan rincian tertentu. Jika hanya mengandalkan penghasilan yang ada, besar kemungkinan Anda terasa lebih berat. 

Kondisi pekerjaan Anda memungkinkan untuk mengambil side job agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan? Jika memungkinkan, Anda bisa mengambil side job atau freelance untuk bisa menambah penghasilan setiap bulannya. Anda juga bisa mencari ide bisnis sampingan yang bisa dikerjakan di luar jam kerja.

Tabung Bonus dan THR 

Salah satu sumber penghasilan tambahan selain gaji saat bekerja adalah bonus tahunan dan Tunjangan Hari Raya (THR). Dibandingkan dengan menghabiskan uang tersebut untuk hal konsumtif, ada baiknya simpan bonus dan THR untuk menghadapi kenaikan suku bunga KPR yang pasti terjadi. 

Pindahkan Pinjaman KPR ke Bank Lain

Menghitung simulasi cicilan KPR akan membantu Anda memperkirakan kemampuan angsuran setiap bulannya. Dengan membandingkan suku bunga setiap bank, besar kemungkinan Anda akan mendapatkan bunga yang lebih rendah. Namun, jika hal ini sudah terjadi, salah satu tips menghadapi kenaikan suku bunga KPR adalah dengan melakukan take over KPR ke lembaga perbankan lainnya.

Ada beberapa bank yang memberikan penawaran menarik untuk produk KPR mereka melalui suku bunga lebih rendah atau minimal menawarkan suku bunga fix lebih lama. Namun, perlu diketahui jika proses take over pinjaman KPR ke bank lain bukan hal mudah. Anda butuh waktu, kemungkinan biaya penalti karena pelunasan lebih cepat dari masa pinjaman, hingga risiko KPR ditolak oleh bank. 

Negosiasi untuk Memperpanjang Tenor

Tips menghadapi kenaikan suku bunga KPR lainnya adalah melakukan negosiasi dengan bank yang memberikan kredit untuk memperpanjang tenor. Misalnya saja awal tenorny adalah 15 tahun, lalu dinaikkan menjadi 20 tahun selama usia debitur masih mencukupi. Hal ini akan membuat cicilan bisa tetap sama atau bahkan lebih kecil sehingga cashflow tidak terganggu.

Baca Juga:  Cara Jitu Memilih Rumah Second Ideal Berdasarkan Lokasi

Penutup 

Demikian tips menghadapi kenaikan suku bunga KPR. Kenaikan suku bunga KPR memang sulit untuk diprediksi berapa besarannya ke depan karena setiap bank memiliki strategi tersendiri.

Ingin kami bantu proses pengajuan KPR dan memilih jenis suku bunga serta bank yang paling cocok dengan kondisi keuangan Anda? Beli rumah bekas di Pashouses lebih mudah, cepat, aman, dan transparan. Pashouses Expert Consultant akan membantu Anda memberikan informasi mengenai suku bunga setiap bank, membantu menghitung simulasi cicilan, hingga mengurus pengajuan KPR karena kami bekerja sama dengan bank besar konvensional dan syariah di Indonesia. Tim kami juga bisa membantu Anda mengajukan proses take over kredit ke bank. Informasi lebih lanjut, kunjungi Pashouses.id.

Share:
Panduan Terkait