Panduan » Membeli Rumah » Plafon Kredit KPR: Definisi, Rumus & Tips Meningkatkan Plafon Kredit

Plafon Kredit KPR: Definisi, Rumus & Tips Meningkatkan Plafon Kredit

plafon kredit
Daftar Isi

Ada banyak istilah perbankan yang perlu Anda ketahui untuk memudahkan proses pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), salah satunya adalah plafon kredit. Bank memiliki limit plafon yang diberikan kepada calon debitur.

Batasan jumlah uang yang dipinjam calon debitur melalui plafon kredit ini diharapkan mampu mengurangi risiko saat terjadi pinjaman kredit. Untuk lebih bisa memahami mengenai pengertian, rumus, dan tips bagaimana meningkatkan plafon kredit, simak artikel berikut ini. 

Apa Itu Plafon Kredit

Plafon kredit adalah tingkat maksimum pinjaman yang diberikan dalam sebuah transaksi keuangan, dengan tujuan pinjaman atau kredit.

Tujuan diberlakukannya plafon pada peminjaman seperti KPR adalah agar adanya sistem kendali dan antisipasi risiko jika terjadi kegagalan bayar atau kredit macet. Hal ini akan mencegah kerugian pada pihak pemberi pinjaman dan penerima pinjaman sehingga kondisi keuangan kedua belah pihak tetap aman. 

Besaran plafon setiap bank akan berbeda-beda, sesuai dengan kebijakan pihak bank hingga riwayat kredit calon debitur. Dengan perbedaan plafon antar bank, Anda bisa membandingkan terlebih dahulu sebelum mengajukan KPR. 

Rumus Menghitung Plafon KPR

Setelah mengetahui definisinya, lalu bagaimana menghitung plafon kredit? Kami akan memberikan contoh perhitungan plafon kredit untuk pengajuan pinjaman KPR pembelian rumah. Berikut ini rumus menghitung plafon KPR. 

Plafon Kredit KPR = Harga rumah – nominal DP

Dapat dilihat jika plafon kredit yang diberikan pihak bank juga dipengaruhi pada nominal DP yang dibayarkan. Agar memudahkan Anda memahami mengenai perhitungan plafon kredit, simaklah contoh berikut ini. 

Baca Juga:  KPR BCA 2023: Simulasi, Persyaratan dan Suku Bunga

Anda membeli rumah dengan harga Rp600 juta melalui KPR dengan tenor 15 tahun. Bank akan mengecek arus keluar masuk keuangan Anda dan menentukan besaran pinjaman yang diberikan.

Umumnya bank akan menentukan DP minimal 10% dari harga rumah. Berarti maksimal plafon kredit yang diberikan adalah Rp540 juta, dimana Rp60 juta harus Anda siapkan sebagai uang muka atau down payment. Namun, perlu diketahui bahwa saat mengajukan KPR, ada biaya lain yang perlu Anda siapkan selain DP, seperti biaya administrasi, biaya provisi, hingga biaya lainnya tergantung dari kebijakan pihak bank. 

Sebaiknya, ajukanlah pinjaman sesuai plafon maksimal yang sanggup Anda bayarkan. Jika Anda memiliki cukup dana untuk membayar DP lebih seperti Rp150 juta, maka plafon KPR yang diberikan sekitar Rp450 juta. Semakin kecil pinjaman yang diajukan, maka akan semakin kecil total bunga yang perlu Anda bayar. 

Setelah mengajukan kredit ke bank, perlu diketahui juga bahwa calon debitur mungkin saja mengalami turun plafon, dalam artian pinjaman yang disetujui akan lebih kecil daripada nilai yang diajukan. Umumnya ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan turun plafon kredit, seperti. 

  • Jumlah penghasilan calon debitur. 
  • Riwayat keuangan nasabah. 
  • Faktor pembelian rumah bekas atau second karena nilai jaminan tidak sesuai dengan kondisi rumah. 
  • Terlambatnya menandatangani akad saat Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K) telah kedaluwarsa. Surat ini biasanya memiliki masa berlaku yang dikeluarkan oleh bank saat pengajuan KPR diterima. Oleh karena ini, pastikan Anda langsung melakukan akad sebelum masa berlaku habis. 

Tips Meningkatkan Plafon

Jika ada risiko turun plafon saat mengajukan KPR, lalu adakah cara untuk meningkatkan plafon? Anda pastinya ingin mendapatkan nominal plafon kredit yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar pinjaman sesuai dengan plafon kredit. 

Baca Juga:  Ketahui 10 Mitos KPR yang Keliru. Jangan Salah Lagi!

Pastikan Status Kredit Aman

Ada banyak faktor yang dipertimbangkan bank dari calon debitur saat mengajukan pinjaman KPR, seperti status kredit, jumlah uang yang disimpan sebagai deposito, status pekerjaan, jumlah pengeluaran, hingga utang yang dimiliki. Jika faktor-faktor tersebut dapat dipenuhi dengan baik, besar kemungkinan bank akan menyetujui kredit yang Anda ajukan. 

Hindari Kredit Macet

Jangan lupa membayar utang, karena jika terlupa, ini akan membuat status kredit Anda memburuk sehingga menyulitkan proses pengajuan pinjaman di masa depan. Jaga selalu status kredit positif dengan selalu membayar cicilan tepat waktu. 

Hindari Pengajuan Kredit Lain

Sebaiknya hindari pengajuan kredit lainnya tiga bulan (bahkan minimal enam bulan) menjelang permohonan kredit KPR. Hal ini akan menghambat skor kredit, bahkan meningkatkan risiko ditolaknya pengajuan KPR Anda. 

Sesuaikan DP dengan Kemampuan

Seperti yang disinggung sebelumnya jika uang muka atau DP akan berpengaruh pada nilai plafon yang diberikan, termasuk juga pada nominal cicilan per bulan. Semakin besar uang muka, maka akan semakin kecil jumlah pinjaman yang perlu Anda ambil. 

Penutup

Mengajukan KPR merupakan proses yang menghabiskan waktu dan tenaga. Namun, jangan khawatir jika Anda membeli rumah bekas di Pashouses. Pashouses menyediakan pilihan rumah bekas dijual siap huni yang sudah mengalami renovasi dengan proses yang dijamin aman 100%.

Tim kami juga akan membantu mengajukan KPR rumah impian Anda karena Pashouses telah bekerja sama dengan bank ternama di Indonesia. Informasi lebih lanjut, kunjungi Pashouses.id

Share:
Panduan Terkait