Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa rumah sulit dijual? Menginformasikan ke banyak orang sudah, beriklan melalui situs jual beli properti juga pernah dilakukan, tapi mengapa tidak ada satu calon pembeli yang menghubungi Anda?
Jika Anda merasakan hal ini, jangan khawatir karena kami akan membahas faktor penyebab rumah susah laku. Simak selengkapnya!
Harga Rumah Terlalu Tinggi
Rumah Anda mungkin berlokasi di kawasan strategis sehingga tidak ada salahnya untuk menawarkan harga yang tinggi untuk hunian Anda. Jika menetapkan harga yang tinggi, asumsinya harga rumah tidak akan turun terlalu banyak saat proses tawar-menawar. Namun, hal ini justru membuat calon pembeli mundur sebelum melakukan penawaran.
Solusinya: Sebaiknya cek harga rumah di kawasan sekitar hunian Anda, baik dilakukan secara langsung atau melihat di situ jual beli properti. Anda juga perlu mengetahui cara menghitung harga jual rumah berdasarkan objek pajak.
Hitung menggunakan rumus NJOP = (Luas bangunan x NJOP per meter bangunan) + (Luas tanah x NJOP per meter tanah). Jika rumah berlokasi di kawasan strategis, bebas banjir, dekat dengan perkantoran, dan pusat pendidikan, Anda bisa menawarkan rumah lebih tinggi dari NJOP–tetapi ingat jangan sampai memberi harga terlalu tinggi.
Kondisi Fisik Rumah Tidak Terawat
Harus diakui jika kondisi rumah menjadi pertimbangan seseorang dalam membeli rumah bekas. Jika rumah dalam kondisi kusam, cat dinding terkelupas, hingga cenderung seram akibat kurang perawatan, nilai rumah akan turun di mata pembeli. Bahkan, calon pembeli sudah kurang minat membayangkan berapa biaya renovasi yang harus mereka keluarkan.
Solusinya: melakukan renovasi kecil-kecilan sebelum memutuskan menjual rumah menjadi solusi cerdas untuk meningkatkan harga jual rumah. Jika budget renovasi tidak banyak, Anda bisa mengganti cat demi memberikan nuansa baru, mengganti lantai yang rusak, atau menambal tembok yang retak.
Surat-Surat Tidak Lengkap
Surat rumah tidak lengkap menjadi salah satu faktor mengapa rumah sulit dijual. Pembeli tentunya tidak ingin masalah sengketa terjadi akibat surat yang tidak lengkap. Setidaknya, terdapat beberapa jenis surat yang harus ada saat Anda ingin menjual rumah, seperti surat kepemilikan tanah (SHM, SHGB), Akta Jual Beli terakhir, sertifikat IMB, surat PBB rumah, hingga bukti pelunasan tagihan seperti air PDAM, telepon, listrik, dan tagihan Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) jika ada.
Solusinya: Segera urus sertifikat tanah dan dokumen penting lainnya sebagai bukti kepemilikan rumah sebelum melakukan jual-beli tanah.
Rumah Berlokasi di Area Kurang Aman & Privasi
Memiliki rumah yang strategis, misalnya hanya 10 menit ke pusat perbelanjaan atau hanya 5 menit ke gedung perkantoran memang menguntungkan, tetapi Anda harus menyadari jika rumah berada di jalan raya yang sibuk–-bahkan berisik. Kurangnya privasi hingga lokasi yang dianggap berisik dan kurang aman bisa menurunkan minat pembeli.
Solusinya: Meskipun memiliki kekurangan, rumah strategis selalu dicari banyak orang. Jadi, jangan khawatir sebab akan ada yang membeli rumah Anda. Untuk meyakinkan calon pembeli, Anda bisa menginformasikan secara detail bagaimana sistem keamanan di lingkungan tersebut. Agar lebih mudah terjual gunakan jasa agen properti yang akan menemukan Anda dengan calon pembeli.
Foto Rumah Tidak Menarik
Jika Anda memanfaatkan internet untuk menjual rumah, maka foto dan video rumah menjadi aspek penting dalam menentukan kesuksesan penjualan rumah Anda. Foto rumah ibarat penampakan toko saat Anda berbelanja. Jika tampilannya tidak menarik, tentu saja tidak ada pengunjung yang masuk ke dalam toko.
Solusinya: Jika perlu, gunakan jasa fotografer profesional untuk membuat dokumentasi rumah Anda. Ambil foto sudut rumah Anda yang paling menjual dengan angle foto yang tepat. Jangan lupa untuk membersihkan setiap sudut rumah, bahkan bisa perlu buat dekorasi menarik agar hunian terlihat terawat dengan baik.
Tidak Responsif dan Kooperatif
Bayangkan jika Anda ingin membeli suatu barang, tetapi penjual tidak merespons pertanyaan dengan cepat. Sebagai pembeli tentu Anda menginginkan penjual yang responsif dan kooperatif, begitu juga pada transaksi jual-beli rumah.
Solusinya: Pastikan untuk selalu update terkait kondisi rumah jika Anda menjual secara online. Periksa secara rutin pesan di situs jual-beli properti yang menjadi tempat Anda mengiklankan rumah. Jika tidak ingin repot, agen properti profesional bisa membantu Anda menghubungi langsung calon pembeli potensial sehingga Anda hanya perlu duduk santai hingga rumah laku terjual.
Menjual Rumah Tidak Melalui Agen Properti
Tidak menggunakan agen properti juga bisa menyebabkan rumah lama terjual. Ada banyak kelebihan menjual rumah melalui agen properti, mulai dari membantu menentukan harga jual rumah, menghemat biaya dan waktu Anda karena penjual hanya perlu memantau kemajuan penjualan. Agen properti profesional akan membantu mengurus Akta Jual Beli dan pengajuan KPR, bahkan menyarankan melakukan renovasi rumah jika dianggap perlu.
Solusinya: Temukan agen properti terpercaya secepatnya!
Seperti Pashouses yang memiliki expert consultant yang siap membantu Anda berkonsultasi mengenai penjualan rumah Anda. Pashouses menawarkan layanan komprehensif, mulai dari layanan pemasaran, penawaran, transaksi jual beli, hingga pengajuan KPR karena bermitra dengan berbagai institusi perbankan resmi. Yuk, jual rumah Anda lewat Pashouses.id!